PANCA INDERA
I.
TUJUAN
Mengenal mekanisme fisiologi dan sifat-sifat indra
II.
TEORI
Panca indera
adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan
rasa dari organ indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa
kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman
juga pendengaran.
A.
Indera penglihatan (mata)
Mata
merupakan organ indra rumit. Mata disusun dari bercak sensitive dancahaya
prmitip pada permukaan invertebrata. Dalam selubung pelindungnya matamempunyai
lapsan reseptor yaitu sistem lensa
bagi pemfokusan cahaya atas reseptor danmerupakan suatu sistem syaraf untuk mengantarkan impuls serta membentuk bayangan penglihatan
yang disadari menjadi sasaran. Secara structural bola mata bekerja
sepertisebuah kamera, tetapi mekanisme yang ada tidak dapat dibandingkan dengan
apapun. Pada iris terdapat suatu celah bulat dibagaian tengah dengan deameter
yang beragam yang disebut pupil. Retina berlanjut kedepan tetapi sebagai
lapisan tanpa saraf permukaan dalam badan siliar, iris atau bagaian
siliar dan iridika retina.
Saraf optik tidak keluar pada kutup posterior bola mata, tempat keluarnya sekitar
tigamillimeter kesisi nasal dan satu millimeter di bawah kupula. Mata merupakan
suatu bulatan yang sedikit asimetris dan agak gepeng dari atas ke bawah. Titik
pusatlengkungan kornea dan sclera disebur kutub anterior dan posterior.
1.
Kelopak mata
Kelopak mata atau palpebra mempunyai fungsi melindungi
bola mata, sertamengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata
di depan komea. Palpebra merupakan alat menutup mata yang berguna untuk
melindungi bola mataterhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan bola mata.
2.
Sistem Lakrimal
Obat mata dapat diserap melalui konjungtiva
ini.Konjungtiva mengandung kelenjar Sistem sekresi air mata atau lakrimal
terletak di daerah temporal bola mata.Sistem ekskresi mulai pada pungtum
lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktusnasolakrimal, meatus
inferior.Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a.
Sistem produksi atau glandula
lakrimal. Glandula lakrimal terletak di temporoantero superior rongga orbita.
b.
Sistem ekskresi, yang terdiri atas
pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakuslakrimal dan duktus nasolakrimal.
Sakus lakrimal terletak dibagian depan ronggaorbita.
3.
Konjungtiva
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi sklera dan
kelopak bagian belakang. Bermacam-macam musin yang dihasilkan oleh sel Goblet.
4.
Bola mata
Didalam bola mata terdapat dinding bola mata dan isi
bola mata . pada isi bola mata terdiri atas uvea, retina, badan kaca dan
lensa.Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di
bagiandepan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat
bentuk dengan 2 kelengkungan yang berbeda.
5.
Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah selaput
bening mata, bagian selaputmata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan
yang menutup bola mata sebelahdepan dan terdiri atas lapis :
a)
Epitel
b)
Membran Bowman
c)
Membran Descement
d)
Endotel
6.
Uvea
Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang
terletak antara bola matadengan otot rektus lateral, 1 cm di depan foramen
optik, yang menerima 3 akar saraf di bagian posterior yaitu :
a)
Saraf sensoris, yang berasal dari
saraf nasosiliar yang mengandung serabutsensoris untuk komea, iris, dan badan
siliar.
b)
Saraf simpatis yang membuat pupil
berdilatasi, yang berasal dari saraf simpatisyang melingkari arteri karotis;
mempersarafi pembuluh darah uvea dan untuk dilatasi pupil.
c)
Akar saraf motor yang akan
memberikan saraf parasimpatis untuk mengecilkan pupil.
7.
Pupil
Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur
banyak sedikitnya cahayayang masuk. Pupil anak-anak berukuran kecil akibat
belum berkembangnya saraf simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang,
dan orang tua pupil mengecil akibatrasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang
sklerosis Pupil waktu tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur,
simulasi, koma dan tidur sesungguhnya.Pupil kecil waktu tidur akibat dari :
a)
Berkurangnya rangsangan simpatis
b)
Kurang rangsangan hambatan miosis
8.
Retina
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening,
terdiri atas penyebaran dari pada serabut-serabut saraf optik. Letaknya antara
badan kaca dan koroid.
9.
Badan kaca
Badan kaca merupakan suatu jaringan seperti kaca
bening yang terletak antaralensa dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair
di dalam bola mata. Mengandung air sebanyak 90% sehingga tidak dapat lagi
menyerap air. Sesungguhnya fungsi badan kacasama dengan fungsi cairan mata,
yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat.Peranannya mengisi ruang untuk
meneruskan sinar dari lensa ke retina.
10.
Lensa mata
Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks 5 mm
tebalnya dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa..
11. Rongga
Orbita
Rongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan
terdapat 7 tulang yangmembentuk dinding orbita yaitu : lakrimal, etmoid,
sfenoid, frontal, dan dasar orbita.Otot Penggerak Mata
Otot ini menggerakkan mata dengan fungsi ganda dan
untuk pergerakkan mata tergantung pada letak dan sumbu penglihatan sewaktu aksi
otot.
B.
Telinga
Telinga adalah indra pendengaran. Pendengaran
merupakan indra mekanoreseptor karena memberikan respon terhadap getaran
mekanik gelombang suara yang terdapat diudara. Telinga menerima gelombang suara
yang frekuensinya berbeda, kemudianmenghantarkan informasi pendengaran
kesusunan saraf pusat. Telinga dapat dibagimenjadi tiga bagian yaitu telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.
1.
Telinga Luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga
luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang meatus
auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun
telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan
akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga
luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga.
Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis
2.
Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang
telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga
tengah terletak di antara kedua Membranatimpani terletak pada akhiran kanalis
aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan
selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah
merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga
tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan
beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.Telinga tengah
mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.
3. Telinga
Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang
temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis
semisirkularis), begitu juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus
koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan
kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama
lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan.
C. Lidah
Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri
dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua gerakan khusus
sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta
melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan
menelan pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring.
Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa
asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini berfungsi untuk menangkap
rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air.
Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor
adalah:
a) Bagian tepi
depan merasakan manis
b) Bagian
belakang merasakan pahit
c) Bagian
samping merasakan asam
d) Bagian depan
merasakan asin.
D. Indera
penciuman
Hidung merupakan indera pembau pada
manusia. Hidung merupakan indera khusus yang terletak didalam rongga hidung.
Daerah sensitis pada indera pembau terletak dibagian atas rongga hidung.
Struktur indera penciuman terdiri atas :
a. Sel-sel
penyongkong yang berupa sel-sel epitel
b. Sel
pembau ( sel alfoktori)
E. Indera
peraba
Kulit
terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis dan dermis. Jaringan epidermis
biasa disebut dengan jaringan pelindung yang berfungsi sebagai pelindung atau
menutupi seluruh organ. Dermis mengandung serat kolagen dan elastin yang
merupakan protein penting . kelagen dan elastin dilapisan kulit ini membentuk
lapisan mesh. Dermis juga mengandung fibrolast, kelenjer sebasea, folikel
rambut kelenjer keringat dan saraf.
III.
ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT
1.
Model
anatomistelinga
2.
Model
anatomismata
3.
Pengukur pupil
mata
4.
Lampusenter
5.
Pipettetes
6.
Kartusnellen
7.
Garputala
8.
Jam / stop wacth
9.
Penutupmata
10. Penutuphidung
3.2 BAHAN
1.
larutankininsulfat
2.
larutansukrosa
3.
larutanasamasetat
4.
larutannatriumklorida
5.
larutanasamklorida
6.
kapas
7.
kamfer
8.
minyakpermen /
minyakcengkeh
IV.
PROSEDUR
PERCOBAAN
1.
Penglihatan
a.
Anatomimata
Temukanbagian-bagianberikutpadamoelmatamanusiakemudiancantumkanbagiantersebutpadagambarVI.bdiantaranya
:
·
Skelera
·
Nervosopticus
·
Cornea
·
Conjungtiva
·
Otot-ototmataekstrinsik
·
Badanvitereous
·
Lensamata
·
Retina
·
Iris
·
Bintikbuta
Dan jugalengkapigambar VI.1 dan VI.2 yang
merupakanorganisasiseluler
b.
Fisiologipenglihatan
1.
Reflekakomodasi
a.
Ukur pupil danamatiadanyaperbedaanukuran
pupil matadibawahsinarbiasadansinarterang
b.
Ukur pula pupil
matabilamelihatobjekpadajarak 5 m atau 20 m
2.
Titikdekat
a.
Fokuskanmatapadamataberjarak
1 meter (misalnyapensil)
b.
Perlahangerakknobjek
(pensil) mendekatimatasampaiobjekterlihatgandagerakkankembalimenjauhsampaiobjektampaklahisebagaiobjektunggal.
Jarakinidisebuttitikdekatuntukakomodasi
3.
Bintikbuta
Bintikbutaadalah area pada retina
dimanasaraf-sarafoptisdanpembuluhdarahmeninggalkan retina
dengandemikiantidakmemilikireseptor visual.
a.
Tutupmatakiri,
fokuskanmatakananpadatandasalib (+) denganjarak 60 cm
b.
Denganmatakanantetapberfokuspadatandasalib,
gerakkangambarinimendekatimata. Padajaraktertentubintik-bintikhitamakanhilang,
tetapimunculkembalipadajaraklebihdekat. Hitungjarakini
4.
Ketajamanpenglihatan
Ujiketajamanpenglihatandengankartusnellen
yang ditentukanpadajarak yang ditentukan.
Ketajamanpenglihatandapatdinyatakansebagaiberikut :
V = d/D
V = ketajamanpenglihatan
D = jarakhurufseharusnyadapatdibaca
(mata normal)
d =
jarakdimanahurufdapatdilihatdenganjelas
2.
Kecap(rasa)
Distribusi reseptor
kecap
Larutan
berikut merupakan larutan yang memiliki rasa pada nilai ambang rasa lidah (pada
rata-rata orang), tentukan lokasi reseptor untuk empat jenis rasa pada lidah.
Kemudian gambarkan masing-masing lokasi tersebut :
Ø Larutan
kinin sulfat
Ø Larutan
sukrosa
Ø Larutan
asam asetat
Ø Larutan
natrium klorida
3.
Fisiologi pendengaran
A.
Ketajaman pendengaran
·
Pada saat melakukan uji
ini ruangan harus sepi
·
Letakkan sebuah jam
yang berdetak pada telinga kanan salah satu anggota kelompok ( mata harus
tertutup telinga kiri disumbat dengan kapas )
·
Jauhkan jam
perlahan-lahan kemudian tentukan jrak dimana detak jam tepat tak terdengar lagi
·
Jauhkan jam tersebut
sedikit lagi, kemudian perlahan-lahan dekatkan kembali pada teling. Tentukan
jarak dimana detak jarum jam tepat terdengar kembali. Apakah jarak yang
diperoleh dengan kedua cara tersebut diatas sama besar?
·
Lakukan hal yang sama
pada telinga kiri dengan telinga kanan yang tersumbat
·
Bandingkan ketajaman
pendengaran telinga kiri dan kanan
B.
Uji weber
·
Uji ini merupakan salah
satu uji untuk menentukan ketulian. Uji ini tidak dilakukan pada ruangan sepi
·
Pukulkan garpu tala pd
lutut saudara kemudian gigit garpu tala ini diantara gigi dan bibir terbuka
·
Orang dengan
pendengaran normal akan melokalisir suara yang terdengar seakan berasal dari
posisi median
·
Bila seorang menderita
ketulian kunduksi pada satu telinga. Suara ini akan lebih jelas terdengar pada
telinga tersebut (apa sebabnya)
·
Bila ketulian saraf
yang diderita pada salah satu telinga maka suara ini akan lebih jelas telinga
ditelinga yang normal ( apa sebabnya?)
·
Untuk mendapatkan
keadaan serupa ketulian konduksi dilakukan percobaan ini dengan satu telinga
tersumbat kapas.
C.
Uji keseimbangan
·
Salah satu anggota
kelompok berdiri tegak kemudian merapatkan mata kakinya dan menutup matanya
·
Dalam keadaan demikian,
catat apakah ia sanggup berdiri selama 5 menit tampa gerak
·
Bila alat keseimbangan
dalam keadaan tidak baik, maka seseorang tidak sanggup memelihara keseimbangan
D.
Lengkapi tabel berikut
Tulis komponen dari
telinga bagian luar dan telinga bagian dalam beserta fungsinya pada tabel
4. Indera
penciuman
a. Adaptasi
pencium
·
Tutup mata dari salah
satu anggota kelompok
·
Cium kamfer pada satu
lubang hidung (lubang hidung lainnya ditutup). Apakah bau tersebut langsung
tercium? Catat
·
Bila diciumkan terus
menerus, catat waktu yang dibutuhkan sampai objek tak dapat lagi mendeteksi bau
tersebut (waktu adaptasi)
·
Langsung minta kepada
subjek agar ia membedakan atau mengenali bau minyak permen dan minyak cengkeh dengan lubng yang telah
diadaptasi tadi
·
Catat pengamatan
saudara dan cari landasn teorinya
·
Lakukan percobaan
tersebut pada satu lubang hidung yang lainnya dan catat pengamatan saudara
b. Transmisi
impuls penciuman
Gambarkan transmisi
impuls penciuman manusia secara skematis.
V.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
5.1 HASIL
1. Penglihatan
a. Anatomi
mata

Gambar VI.1
penampang sagital mata

Gambar VI.2 Organisasi
seluler retina
b. Fisiologi
penglihatan
1. Reflek
akomodasi
Nama
|
Sinar biasa
|
Sinar terang
|
||||||||||
Jarak 5 m
|
Jarak 20 m
|
Jarak 5 m
|
Jarak 20 m
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
Rika
oktavia
|
0.5
|
0.6
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.4
|
0.4
|
0.3
|
0.4
|
0.3
|
0.3
|
Citra
hasana
|
0.5
|
0.5
|
0.6
|
0.5
|
0.4
|
0.4
|
0.5
|
0.4
|
0.4
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
Elsa
H.
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.3
|
0.3
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Atika
aulia
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.6
|
0.5
|
0.5
|
0.3
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.3
|
0.3
|
2. Titik
dekat
No
|
Nama
|
Mendekat (cm)
|
Menjauh (cm)
|
||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Rika
oktavia
|
26
|
22
|
20
|
30
|
35
|
33
|
2.
|
Citra
hasanah
|
10
|
10
|
8
|
19
|
14
|
15
|
3.
|
Elsa
herdianti
|
11
|
11
|
10
|
30
|
35
|
33
|
4.
|
Atika
aulia sari
|
19
|
22
|
21
|
18
|
16
|
15
|
3. Bintik
buta
No
|
Nama
|
tutup mata kiri (+)
|
Tutup mata kanan (-)
|
||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Rika
oktavia
|
18
|
13
|
17
|
15
|
12
|
12
|
2.
|
Citra
hasanah
|
17
|
13
|
15
|
14
|
17
|
19
|
3.
|
Elsa
herdianti
|
10
|
10
|
18
|
19
|
10
|
19
|
4.
|
Atika
aulia sari
|
18
|
17
|
14
|
11
|
12
|
19
|
2. Kecap
(rasa)

Distribusi reseptor
kecap
No
|
Uji
|
Elsa
|
Citra
|
atika
|
Rika
|
1.
|
Larutan
kinin sulfat (pahit)
|
Belakang
|
Depan
|
belakang
|
Belakang
|
2.
|
Larutan
sukrosa (manis)
|
Depan
|
Depan
|
depan
|
Depan
|
3.
|
Larutan
as.asetat (asam)
|
Depan
kiri
|
Depan
kiri
|
Depan
kanan
|
Tepi
depan kiri
|
4.
|
Larutan
NaCl (asin)
|
Tepi
belakang
|
Belakang
kanan
|
Belakang
kiri
|
Belakang
kanan kiri
|

3. Fisiologi
pendengaran

Gambar VI.3 bagias-bagian dari
telinga

Gambar VI.5 tulang rawan telinga. Cartilago
auricularis. Dengan bagian-bagian tulang pelipis setelah semua bagian lunak
dilepaskan tampak miring depan (ka)
a. Ketajaman
pendengaran
Nama
|
Telinga kanan
|
Telinga kiri
|
||
Menjauh
|
Mendekat
|
Menjauh
|
Mendekat
|
|
Rika
oktavia
|
10
m
|
9
m
|
9
m
|
8
m
|
Atika
aulia sari
|
10
m
|
9
m
|
9
m
|
9
m
|
Citr
hasanah
|
10
m
|
9
m
|
9
m
|
8
m
|
Elsa
herdianti
|
10
m 30 cm
|
9
m
|
10
m
|
9
m 30 cm
|
Rata-rata
|
10
m 7.5 cm
|
9
m 15 cm
|
9
m 8 cm
|
8
m 6 cm
|
b. Uji
keseimbangan
No
|
Nama
|
Berdiam selama 5
menit
|
Ket.
|
|
Sanggup
|
Tidak sanggu
|
|||
1.
|
Elsa
herdianti
|
ü
|
-
|
>
5 menit
|
2.
|
Atika
aulia sari
|
ü
|
-
|
>
5 menit
|
3.
|
Citra
hasanah
|
ü
|
-
|
>
5 menit
|
4.
|
Rika
oktavia
|
ü
|
-
|
>
5 menit
|
c. Lengkapi
tabel
Komponen dari telinga
luar dan telinga dalam
Komponen alat
pendengaran
|
Fungsi
|
1. Telinga
luar
|
|
a. Daun
telinga (pinna)
|
Penangkap
getaran bunyi dari luar
|
b. Liang
telinga
|
Penangkap
dan pengumpul getaran suara
|
c. Membran
timpani
|
Menangkap
gelombang suara
|
2. Telinga
tengah
|
|
a. Sel
epitel
|
Meneruskan
suara yang diterima dari telinga luar ketelinga bagian dalam
|
b. Tuba
eustachius
|
Bagian
yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut untuk menyeimbangkan tekanan
udara antara telinga luar dan telinga tengah
|
c. 3
tulang pendengaran
|
Mengirim
getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke
jendela oval telinga dalam
|
3. Telinga
dalam
|
|
a. Koklea
|
Sebagai
reseptor
|
b. Vestibuli
|
Menjaga
keseimbangan
|
c. kanalis
semisirkularis
|
Saluran
setengah lingkaran untuk menjaga keseimbangan
|
4.
indera penciuman
1. adaptasi
penciuman
Nama
|
Langsung tercium
|
Hidung kiri
|
Hidung kanan
|
|||||
ya
|
Tdk
|
kamfer
|
Minyak permen
|
Minyak cegkeh
|
kamfer
|
Minyak permen
|
Minyak cengkeh
|
|
Rika
|
Ya
|
-
|
12:48
|
02:90
|
01:26
|
15:46
|
02:88
|
02:10
|
Atika
|
Ya
|
-
|
09:00
|
02:76
|
00:06
|
12:36
|
03:13
|
03:28
|
Elsa
|
Ya
|
-
|
09:33
|
00:33
|
04:46
|
12:00
|
03:83
|
08:00
|
Citra
|
Ya
|
-
|
12.01
|
01:29
|
04:13
|
11:45
|
02:17
|
04:05
|
2. transmisi
impuls penciuman
didalam
rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel-sel pembau pada
sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf yang bergabung membentuk serabut
saraf pembau. Zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama udara
inspirasi mencapai reseptor pembau sehingga terjadi pengikatan zat dengan
protein membran. Pada dendrit kemudian timbul impuls yang menjalar ke
akson-akson
5.2 PEMBAHASAN
1. penglihatan
Mata terdiri dari
bagian- bagian tertentu yang memiliki fungsi masing-masing seperti :
ü Sklera
untuk melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat melekatnya
bola mata
ü Nervus
opticus bersifat sensorik, mesorafi bola mata membawa rangsangan penglihatan
keotak
ü Kornea
memungkinkan lewatnya cahay dan memfraksikan cahaya
ü Congjungtiva
untuk menutupi sklera dan kelopak bagian belakang
ü Otot-otot
mata ekstrinsik untuk mengontrol pergerakan bola mata
ü Badan
vitreous untuk menyongkong lensa dan menjaga bentuk mata
ü Lensa
mata untuk memfokuskan pandangan dengan mengubah bentuk lensa
ü Retina
untuk menangkap cahaya dan kemudian meneruskannya sampai ke saraf mata
ü Iris
untuk mengendalikan cahaya yang masuk kemata melalui pupil
ü Bintik
buta adalah daerah syaraf optik yang meninggalkan bagian dalam bola mata
a. Reflek
akomodasi
Melebarnya
pupil dan mengecilnya pupil diatur oleh iris sesuai dengan intensitas cahaya
yang diterima oleh mata. Ditempat gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka
pupil akan membesar. Agar cahaya lebih banyak masuk kemata, sementara ditempat
terangmaka pupil akan mengecil. Bila cahaya diarahkan kesalah satu mata pupil
akan berkontraksi kejadian tersebut dinamakan refleks pupil.
Dari
percobaan yang telah dilakukan ketika mata dalam kondisi sinar biasa pada orang
percobaan, Rika oktavia pada jarak 5 meter lebar pupilnya 0.53 sedangkan pada
sinar terang 0.36 dan pada jarak 20 m rata-rata lebar pupilnya pada sianar
biasa 0.5 dan pada sinar terang 0.33
Pada
citra hasanah pada jarak 5 m lebar pupilnya 0.53 dan pada sinar terang 0.43
sedangkan pada jarak 20 meter lebar pupilnya pada sinar biasa 0.47 dan pada
sinar terag 0.3. pada elsa herdianti pada jarak 5 meter lebar pupilnya pada
sinar terang 0.6 dan pada sinar biasa 0.5 cm. Pada jarak 20 m disinar biasa 0.5
dan pada sinar biasa 0.4 cm. Pada atika aulia sari di jarak 5 m pada sinar
biasa lebar pupilnya 0.5 dan pada sinar terang 0.36 dan untuk jarak 20 meter
pada sinar biasa 0.53 dan pada sinar terang 0.33.
Jadi
kesimpulannya melebar dan mengecilnya pupil dipengaruhi oleh jarak dan cahaya
gelap pupil membesar dan cahaya terang mengecil.
b. Titik
dekat
Pada percobaan titik dekat mata difokuskan pada suatu
objek kemudian digerakkan mendekati dan menjauhi mata. Pada orang percobaan
didapatkan hasil rata-rata dimana rika oktavia pada saat objek mendekati mata
jaraknya saat objek terlihat ganda adalah 22,6 cm dan dijauhkan kembali sampai
objek tampak lagi adalah 32.6 cm. Pada citra hasanah saat mendekati mata 10.6
cm dan saat menjauhi mata 16 cm. Pada elsa herdianti saat mendekati mata 10.6
cm dan saat menjauhi mata 32.6 cm. Sedangkan pada atika aulia sari saat objek
mendekati mata 20.6 cm dan pada saat menjauhi mata 16.3 cm.
Jadi dari percobaan ini dapat diketahui jarak dekat
akomodasi dimana terjadi perangsangan syaraf parasimpatis sehingga menimbulkan
kontraksi otot siliaris yang selanjutnya akan mengendurkan gligamen lensa dan
meningkatkan daya bias. Mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding waktu
daya biasnya rendah. Akibatnya dengan mendekatnya objek kearah mata frekuensi
impuls parasimpatis kedotsilaris progresif ditingkatkan agar objek tetap
dilihat dengan jelas.
c. Bintik
buta
Bintik
buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah meninggalkan retina dengan demikian tidak
memiliki reseptor visual. Pada percobaan ini mata difokuskan pada gambar salib.
Kemudian digerakkan mendekati mata dan dihitung jarak padaorang percobaan.
Atika aulia sari jarak ketika bintik hitam hilang ketika ditutup mata kiri
adalah 16 cm dan pada saat ditutup mata kanan adalah 13 cm.
Pada
citra hasanah saat ditutup mata kiri adalah 15 cm dan saat ditutup mata kanan
adalah 16,6 cm. Pada elsa herdianti saat ditutup mata kiri adalah 16.7 cm dan
saat ditutup mata kanan adalah 16 cm. Dan pada rika oktavia saat ditutup mata
kiri adalah 16,3 cm dan saat ditutup mata kanan adalah 14 cm.
Dikarenakan
beberapa hal, jarak mata dengan objek yang dilihat pada bintik buta disetiap
orang berbeda-beda hal ini disebabkan karena ukuran bola mata, kecembungan
lensa mata dan jarak lensa ke retina pada tiap orang berbeda. Hal inilah yang
menyebabkan perbedaan jarak penglihatan bintik buta tersebut.
1. Kecap
( rasa)
Pada percobaan kecap masing-masing orang percobaan menyicipi
berbagai rasa yaitu larutan kinin sulfat yang memiliki rasa pahit, larutan
sukrosa yang memilki rasa manis, asam asetat yang memiliki rasa asam dan
natrium clorida yang memiliki rasa asin. Dari percobaan yang telah dilakukan,
rata-rata orang percobaan merasakan larutan kinin sulfat pada bagian belakang
lidah, larutan sukrosa pada bagian depan, larutan asetat pada depan kiri dan
larutan natrium clorida pada tepi belakng kanan dan kiri
Jadi dari percobaan dapat disimpulkan bahwa secara umum kecap ditemukan
pada seluruh permungkaan lidah tetapi untuk rasa manis didominasi didaerah
ujung lidah tetapi untuk rasa manis didominasi didaerah ujung lidah. Rasa asin
pada tepi dapan lidah, rasa asam ditepi belakang lidah dan rasa pahit dibagian
pangkal lidah.
2. Fisiologi
pendengaran
Dalam
percobaan ini sebuah jam weker diletakkan pada salah satu telinga, sementara
telinga lain ditutup. Kemudian jam ini degerakkan menjauhi telinga sampai detak
jam tidak terdengar lagi. Dan kemudian didekatkan lagi sampai detak jam
terdengar. Pada orang percobaan saat jam didekatkan pada telinga kanan
rata-rata jam tidak terdengar lagi pada jarak 10 meter 75 cm dan didekatkan
sampai jam terdengar lagi pada jarak 9 meter 15 cm. Dan pada saat dilakukan
pada telinga kiri jan tidak terdengar berdetak pada jarak 9 meter b cm dan
terdengar kembali saat jam didekatkan pada jarak 8 m 6 cm.
Pada
percobaan dapat diketahui bahwa ketajaman pendengarandapat dipengaruhi oleh
kebisingan yang ditimbulkan dari lingkungan. Sumber suara dapat diketahui
apabila dekat dengan tempatnya. Sumber itu dinyatakan disebelah kiri bila jarak
antara sumber itu lebih dekat dengan telinga.
Pada
saat uji keseimbangan masing-masing orang berdiri tegak dengan menempatkan
kakinya dan menutup matanya. Dari percobaan yang dilakukan 4 orang percobaan
sanggup berdiri selama 5 menit bahkan lebuh.pada saat uji keseimbangan kitaharus menutup mata inidisebabkankarena keseimbangan
bergantung pada arteri labirintinyaitubagianarteri
yang menujukeotak dan serebelum didalam telinga yang menyebabkan
keseimbangan seseorang terganggu. Telinga bagian dalam juga mengandung organ
vestibuler yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan.
3. Indera
penciuman
Pada
percobaan adaptasi penciuman pada orang percobaan menutup mata sambil mencium masing-masing
kamfer sampai baunya hilang, kemudian langsung dilanjutkan dengan mengenali bau
minyak cengkeh dan minyak permen. Dari 4 orang percobaanmereka langsung mencium
bau kamfer dan pada selang waktu yang sedikit langsung dapat mengenali bau
minyak permen dan minyak cengkeh. Ini berarti penciuman praktikan masih
berfungsi dengan baik. Karena pada saat waktu adaptasi hidung tidak mencium bau
apapunsehingga dapat dengan mudah mengenali bau-bau minyak yang diajukan.
Didalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung
sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau yang selanjutnya akan
bergabung membentuk serabut saraf pembau. Zat kimia tertentu berupa gas atau
uap masuk bersama udara respirasi mencapai reseptor pembau. Zat ini dapat larut
dalam lendir hidung sehingga terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada
dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar keakson-akson. Beribu-ribu akson
bergabung menjadi satu bundel yang disebut saraf 1 otak (alfaktori), saraf otak
ke 1 menembus lamina cribosa yang
merupakanbagianpembentukataphidungdan tulang ethmoid yang
merupakanstrukturdenganfungsisebagaipenyanggadidalamrongga
hidung yang kemudian
bersinopsis dengan neuron-neuron tractus olfactori dan impuls dijalarkan
kedaerah pembau primer pada korteks otak untuk diinpertasikan.
VI.
KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
1. Panca
indera adalah alat-alat tubuh yang berfungsi mengetahui keadaan luar dan
mengenali perubahan luar
2. Panca
indera terdiri dari lima yaitu : indera penglihatan, indera perasa, indera
pembau, indera pengecap dan indera peraba
3. Uji
yang digunakan untuk penglihatan adalah anatomi mata dan fisiologi penglihatan
yang terdiri dari reflek akomodasi, titik dekat, bintik buta dan ketajaman
penglihatan .pada kecap digunakan distribusi rasa kecap . pada pendengaran
digunakan ketajaman pendengaran uji weber dan uji keseimbangan dan pada
penciuman digunakan uji adaptasi penciuman
4. Daya
akomodasi adalah kemampuan untuk proses memfokuskan objek pada jarak yang
berbeda-beda dengan cara mengembungkan dan memipihkan lensa mata
5. Bintik
buta adalah area pada retina dimana saraf-saraf optis dan pembuluh darah
meninggalkan retina dengan demikian tidak memiliki reseptor visual
6.2 SARAN
Dalam melakukan
percobaan hendaklah dilakukan dengan teliti dan penuh dengan keseriusan serta
melakukan langkah-langkahnya sesuai dengan prosedur kerja yang ada
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
penuntun praktikum anatomi fisiologi manusia.
Padang : STIFI
Evelin, Pearce,
C, 2000. Anatomi Dan FisiologiUntuk Para
Medis.alihbahasa
muhammad. Gramedia : Jakarta
http://ps-dasar-lab-gunadharma.ac.id/wp-
PERTANYAAN
1.
Apa yang dimaksud
dengan akomiodasi?otot-otot mana yang terlihat dalam akomodasi ini dan
bagaimana kerjanya?
Jawab:
Daya
akomodasi adalah kemampuan mata untuk memfokuskan obyek pada jarak yang
berbeda-beda dengan cara mencembungkan atau memipihkan lensa mata. Pada
proses melihat lensa mata akan cembung
jiika melihat benda yang dekat dan memipih jika melihat benda yang jauh hal ini
sebenarnya adalah usaha menempatkan bayangan yang dilihat agar tepat pada
retina agar tampak jelas.
Otot-otot
yang terlibat yaitu otot siliaris ( otot lensa mata)
Mekanisme
kerjanya: jarak antara lensa mata dan mata selalu tepat, sehingga dalam melihat
benda –benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata yang
berarti mengubah jarak titik focus lensa merupakan tuigas pokok lensa siliaris.
Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang terbentuk oleh mata selalu jatuh
diretina pada saat melihat dekat lensa mata harus lebih pipih.
2. Bagaiman
terjadinya bentuk dan posisi iris pada akomodasi untuk melihat?
Jawab:
Terjadinya
bentuk: cahaya yang dari obyek yang dekat difokuskan oleh lensa tipis panjang,
sedangkan lensa dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan
pendek.perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliaris saat melihat dekat
otot siliaris berkontraksi sehingga opertura yang mengelilingi membesar dan dan
tegangan ligamen suspense bertambah
sebagai akibat ligament suspense mendorong lensa sehingga lensa
memanjang posisi iris. Terdapat didepan pada corpus ciliare pada potongan depan
belakang tempat sebagai suaty segitiga yang ujungnya saling berhubungan dengan
iris dan dengan lensa mata bagian tengah.
3. Apakah
yang dimaksud dengan presbyopia, myopia, hipermetropia, emmetropia?
Jawab:
Presbyopia
adalah: seseorang yang tidak melihat benda jarak jauh dan dekat.
Miopi
adalah: seseorang yang tidak dapat melihat benda jarak jauh
Hipermetropi
adalah: seseorang yan g tidak dapat melihat benda jarak dekat.
Emmetropia
adalah: kesalahan refraksi terjadi jika berkas cahaya sejajar dari benda jauh
berada dalam focus tajam pada retina.
4. Bagaiman
amengoreksi kelainan-kelainan ini?
Jawab:
Presbyopia
ditolong dengan menggunakan lensa ganda (negatif dan positif)
Miopi
ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
Hypermetropi
ditolong dengan menggunakan lensa positif.
5. Sebagian
bagian-bagian dari gambar VII.2 dan jelaskan peranan pada bagian-bagianpada
retina didalam menyadari perubahan
sensasi cahaya dan warna?
Jawab:
·
Saraf optikus
·
Sel gangtions
·
Sel amakrin
·
Sel horizontal
·
Sel fotoreseptor
·
Sel kerucut
·
Sel batang
·
Lapisan pigmen retina
·
Sclera
6. Jelaskan
perubahan kimia apa dalam menerima sensasi cahaya dan warna?
Jawab:
Pigmen
yang terdapat pada sel basilus disebut rodapsin yaitu suatu senyawa protein dan
vitamin A yang apabila menerima sinar maka redsopsin akan terurai menjadi protein
dan vitamin A pembentukan pigmen kembali pada cahaya gelap.
7. Apa
sesungguhnya yang terjadi pada pada keadaan buta warna dan organ apa dari mata
yang mengalami kelainan pada keadaan buta warna tersebut?
Jawab:
Ada
dua macam sel reseptor pada retina yaitu sel konus dan kerucut, sel konus
berisi pigmen lembayung dan sel batang berisi pigmen ungu yang terdapat pada
sel batang. Oleh karena itu pigmen pada
sel basilus berfungsi untuk situasi kurang terang sedangkan pigmen dari sel
konus berfungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk membedakan warna, makin
ketengah maka jumlah sel batang semakin berkurang sehingga di bintik kuning
yang paling peka terhadap sinar hanya ada sel konus saja sel konus ada tiga macam yang peka terhadap
warna merah, hijau dan biru, dengan ketiga macam sel konus tersebut mata dapat
menangkap spektrum warna, kerusakan salah satu sel konus akan menyebabkan buta warna
Organ
yang mengalami kelainan pada buta warna adalah
kerusakan sel konus sel reseptor pada retina dan menyebabkan kelainan
buta warna.
8. Apa
yang terjadi pada keadaan buta warna merah hijau?
Jawab:
Sel
konis tidak dapat menangkap spectrum warna merah-hijau sehingga lebih dominan
warna spectrum biru.
9. Buatlah
bagian lidah dan sebutkan bagian-bagian yang memiliki dan tidak memiliki
reseptor?
Jawab:
·
Rasa pahit = pangjkal
lidah
·
Rasa asam = ujung lidah
·
Rasa manis = ujung
lidah
·
Rasa asin = bagian sisi
lidah
10. Apakah
yang dimaksud dengan decibel dan decibel zero pada sistem pendengaran ?
Jawab:
Decibel
adalah bilangan perbandingan terhadap bunyi yang paling rendah yang masih dapat
didengar oleh rata-rata orang
Zero
decibel adalah bunyi terlemah yang dapat didengar
Jelaskan
fungsJawab:
Decibel
adalah bilangan perbandingan terhadap bunyi yang paling rendah yang masih dapat
didengar oleh rata-rata orang
Zero
decibel adalah bunyi terlemah yang dapat didengar
11. Jelaskan
fungsi dan bagian-bagian dari organ corti?
Jawab:
Fungsinya
sebagai organ reseptor yang menimbulkan impuls saraf akibat getaran membrane
basiliaris.
Bagian-bagian:
sel-seel penyokong dan sel-sel rambut, sel-sel penyokong dan sel-sel rambut,
sel-sel dalam organ corti sel tiang dalam dan luar, sel falang dalam , sel
batas dan sel dalam organ corti sel tiang dalam dan luar, sel falang dalam ,
sel batas dan sel bansen.
12. Jelaskan
bagian dan fungsi olfactory membrane?
Jawab:
Membrane
alfactori terletak pada bagian superior rongga hidung sel-sel reseptor untuk
penciuman adlah sel-sel olfactory yang
merupakan sel bipolar.
Bagian-bagian:
·
Alfactory tract
·
Alfactory bulb
·
Mitral cell
·
Glomerulus
·
Substentacular cells
·
Alfactory cels
·
Alfactory silia
·
Mucus layer
13. Kemukakan
rute impuls saraf pada penglihatan, kecap, pendengaran, dan penciuman?
Jawab:
Proses
pendengaran:




Proses
penciuman:




Proses
penglihatan:






Proses
pengecapan:
Indera
pengecapan terdapat dilidah stimulusnya merupakan benda cair zat cair mengenai
ujung syaraf penerima kemudian dilangsungkan oleh syaraf sensoris keotak hingga
orang akhirya dapat menyadari atau mempresiasikan tentang apa yang dikecap itu.